UAS PENGANTAR JURNALISTIK

PESONA ALAM PULAU PARI



Suara canda dan tawa hampir terdengar diseluruh titik Pelabuhan Muara Angke. Hari itu banyak orang datang ke Pelabuhan Muara Angke untuk menyebrang ke pulau-pulau yang masih memiliki pesona alam yang indah. Dan pada pagi yang cerah itu mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Bunda Mulia ikut  menyebrangi lautan luas untuk bisa sampai ke pulau indah nan bersih.
Pulau yang memiliki pesona alam yang indah, lautan biru serta masyarakat yang ramah terhadap pendatang ini membuat pulau dengan pemandangan yang mempesona ini banyak di minati oleh pengunjung untuk sekedar memanjakan mata dengan hamparan air kebiruan yang luas, yaitu Pulau Pari.
Awalnya Pulau Pari adalah hutan, masyarakatnya saja masih membudidayakan rumput laut serta menjadi nelayan. Namun pada tahun 1999 di Pulau Pari ini tersebar penyakit Malaria yang menyebabkan salah satu mata pencaharian masyarakat di pulau yang mempesona ini menjadi punah. Lalu masyarakat berkumpul dan mulai membicarakan untuk mengubah Pulau Pari yang dahulu nya hanyalah hutan untuk dijadikan sebagai tujuan wisata. Setelah masyarakat meminta izin untuk menjadikan Pulau Pari menjadi suatu destinasi wisata yang memukau dan juga mendapat dukungan dari pemerintah, akhirnya Pulau Pari resmi dijadikan tempat wisata pada tahun 2011.
Mengapa pulau ini diberi nama Pulau Pari? “Diberi nama Pulau Pari, karena memang dulu sebelum Pulau Pari banyak dikunjungi oleh wisatawan disini banyak ikan pari. Tetapi jika kita melempar jaring, masih ada saja ikan pari yang tersangkut.”, kata Pak Nurhayat selaku ketua RW 04 kelurahan Pulau Pari.
Di Pulau Pari sendiri terdapat tiga pantai nan indah dan bersih antara lain Pantai Pasir Perawan, Pantai Kresek dan Pantai Bintang. Diantara ketiga pantai tersebut, Pantai Pasir Perawan yang lebih banyak diminati oleh para pengunjung. Banyak diminati oleh para pengunjung karena di Pantai Pasir Perawan masih terdapat hamparan pasir putih serta air yang jernih layaknya air pegunungan. Di Pantai Pasir Perawan sendiri kita dapat menanam tanaman bakau untuk mencegah terjadi nya abrasi.

Mengapa pantai yang indah itu diberi nama Pasir Perawan? Menurut cerita dari salah satu tour guide lokal yang ada disana yaitu Pak Bonte, diberi nama itu karena dahulu sewaktu Pantai Pasir Perawan ini hutan, ada sekelompok remaja asli dari pulau ini bermain petak umpet, dan hanya ada satu perempuan yang tidak berhasil ditemukan walaupun sudah di cari kemana-mana. “Kata orang pintar sih, perempuan itu masih hidup tetapi hidupnya di alam yang berbeda”, kata Pak Bonte pada saat ditanya. Percaya atau tidak percaya tapi memang cerita itu benar adanya.
Selain pantai-pantai nya yang indah, banyak wisatawan yang memiliki hobi memancing menyebrang ke Pulau Pari untuk mendapatkan hasil laut di sekitaran Pulau Pari itu sendiri. Dan juga biasanya Pulau Pari menjadi sasaran para mahasiswa untuk meneliti biota laut yang ada di Pulau Pari.
Karena Pulau Pari dijadikan sebagai tempat wisata, banyak warga yang tinggal di Pulau Pari membangun villa atau menyewakan rumahnya untuk dijadikan sebagai tempat menginap para wisatawan yang berkunjung. Selain menyewakan villa, warga yang dahulu nya bekerja membudidayakan rumput laut dan sebagai penangkap ikan-ikan di laut beralih menjadi membuka warung-warung untuk membiayai hidupnya.
Masyarakat Pulau Pari dulunya bekerja sebagai penghasil rumput laut, rumput laut ini didatangkan langsung dari Pulau Dewata, yaitu Bali. Namun karena penyebaran penyakit Malaria dan bahan dari agar-agar juga sudah punah, maka jadilah objek wisata air ini. “Dulu saya bekerja sebagai petani rumput laut, tetapi sejak Pulau Pari ini dijadikan sebagai tempat wisata dan rumput laut juga sudah habis. Saya sama petani yang lainnya membuka warung”, kata Ibu Suaebah selaku pemilik salah satu tempat berbelanja di Pulau Pari.
Selain tempat tinggal dan tempat berbelanja di Pulau Pari juga disewakan kendaraan beroda dua tanpa mesin untuk sekedar berkeliling di Pulau Pari untuk menikmati sejuknya angin pantai. Dan juga disini para wisatawan dapat melihat kehidupan dibawah laut dan berenang bersama ikan-ikan kecil yang mempunyai warna yang indah serta para wisatawan juga dapat bermain banana boat.
Pada hari libur juga Pulau Pari dipadati oleh wisatawan, mulai dari wisatawan local maupun mancanegara. Jumlah wisatawan di Pulau Pari jika pada hari libur bisa mencapai 3000 orang. Bisa dibayangkan betapa indah nya Pulau Pari ini khususnya untuk yang ingin melepaskan penat dari kebisingin ibu kota serta memanjakan mata yang sudah lelah.
Namun, dibalik keramaian dan keindahan dari Pulau Pari ini sendiri, pasti memiliki kekurangan-kekurangan yang harus di koreksi lagi oleh pengelola dari Pulau Pari ini. Yang harus diperhatikan untuk perkembangan lebih lagi adalah pengelola dapat menyediakan fasilitas yang mendukung agar dapat menarik orang-orang yang sedang mencari-cari hiburan untuk menghilangkan penatnya dari kebisingan ibu kota. Selain itu para pengelola juga harus bisa berkomunikasi dengan para travel agent untuk menambah ramai Pulau Pari ini.   
Kita juga sempat berbincang-bincang seorang dosen yang memiliki hobi mancing, yaitu Pak Welly selaku Dosen Pariwisata,“Pulau Pari sebetulnya mempunyai potensi yang besar, hanya mungkin pengelolaannya saja yang harus dimatangkan. Pengelolaannya bisa banyak hal, bisa dari fasilitas dan home stay nya. Dapat dilihat juga dari kondisi airnya, karena masih pulau dan belum tersedia air tawar jangan sampai ketika wisatawan mandi mala masih lengket. Dan juga dibutuhkannya promosi-promosi agar menarik wisatawan”, kata Pak Welly ketika ditanya soal pendapat nya tentang pengembangan pariwisata di Pulau Pari.
Menurut Pak Tazbir kita dapat mengoptimalkan untuk menjadikan pulau itu menarik bagi wisatawan dengan menjaga kualitas pembangunan dan harus bisa berkomunikasi dengan travel agent dan pemerintah tentang pulau yang memang memiliki potensi tersebut.
Satu kata dari Pak Tazbir mengenai pulau dengan biota laut dan pesona yang indah ini adalah “Pulau Pari Wonderful”
Sebagai warga Indonesia ada baiknya tetap menjaga keaslian pulau-pulau indah yang kita miliki agar tidak rusak atau jatuh ke tangan orang-orang tidak bertanggung jawab. Serta menjadikan pulau-pulau yang masih memiliki pesona yang indah sebagai tempat wisata yang diminati oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara.




Komentar

Anonim mengatakan…
cek ig kita sis produk cabe baru ada nih sis jimin rasa jhope putih" gtu sis cabenya ayo cek ig kita yahh wakaakakkakak